OKENarasi.com - Desa Wemeda, Kecamatan Malaka Timur, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur akan dijadikan sebagai sentra penghasil pisang atau kampung pisang terbesar di wilayah perbatasan pada kawasan seluas 10 hektare.
Inisiatif dari Anggota Komisi IV DPR RI Yohanes Fransiskus Lema, S.IP.,M.Si demi mendukung pengembangan di wilayah perbatasan.
"Malaka adalah beranda depan Republik Indonesia. Saya memiliki perhatian penuh untuk Malaka agar menjadi daerah perbatasan yang maju dan sejahtera,"ujar Ansy Lema saat memberikan sambutan pada kegiatan Bimtek terhadap kelompok tani di Kabupaten Malaka, Senin 19 Desember 2022.
Baca Juga: Usai Dilantik, Presiden Jokowi Beri Pesan Khusus ke Panglima TNI Jelang Tahun Politik 2024
Dijelaskan Ansy Lema, kampung pisang merupakan salah satu upaya nyata untuk membangun Kabupaten Malaka dari sektor pertanian.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menurut Anggota DPR RI Partai PDI Perjuangan itu bahwa pisang itu komoditas buah unggul di NTT. Pisang juga merupakan buah-buahan tahunan dengan produksi terbesar tahun 2021 dengan angka mencapai 2.364.974 kuintal.
"Kabupaten Malaka adalah kabupaten dengan produksi pisang terbesar di NTT dengan produksi sebesar 667.701 Kuintal tahun 2021. Karena itu, berbagai upaya untuk memajukan komoditas pisang yang bernilai tambah di Kabupaten Malaka sangat perlu dilakukan termasuk bimbingan teknis (bimtek) seperti hari ini,"ujar Ansy Lema.
Baca Juga: Ternyata RUU ASN Atur Honorer Diangkat Tanpa CAT CPNS, Inilah Besaran Gaji Honorer Tahun 2023
Lanjut politisi PDI Perjuangan tersebut, karena melihat potensi pisang yang besar di Kabupaten Malaka pihaknya bekerjasama dengan Ditjen Hortikultura dengan memberikan bantuan berupa 10.000 anakan pohon pisang jenis kepok.
10.000 anakan pisang tersebut akan ditanam pada lahan pertanian seluas 10 hektar di Desa Wemeda Kecamatan Malaka Timur yang akan dikelola oleh lima kelompok tani.
"Sepuluh ribu anakan pohon pisang tersebut diberikan beserta pupuk NPK, organik untuk mendukung tumbuh kembang pisang.
Baca Juga: Viral Lagi! Anang dan Raul Lemos Disebut Mirip Kylian Mbappe
"Malaka mempunyai potensi yang sangat besar untuk pengembangan pisang. Karena itu, berbagai kegiatan yang diperlukan petani untuk bisa mengetahui bagaimana cara membudidayakan pisang dengan baik harus dilakukan secara berkala,"jelas Ansy.
Ansy menerangkan masyarakat Malaka harus bisa mengolah pisang menjadi buah yang bernilai tambah. Tidak hanya sekedar tanam, petik, lalu jual, tetapi tanam, petik, olah, dan jual.
Artikel Terkait
Berhasil!! Perjuangan Lionel Messi Angkat Trofi Piala Dunia Pertama Kalinya
Penantian Panjang, Pele Sebut Lionel Messi Pantas Juara Piala Dunia 2022 di Qatar
Tragedi di Duren Tiga, Skenario Polisi Tembak Polisi Terbongkar
Honorer Siapkan Dokumen, Berikut Informasi Pendaftaran CPNS 2023
Kabar Gembira Untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi Di Tahun 2023
Fans Argentina di Indonesia, Diduga Tewas Terbunuh Gegara Nobar Final Piala Dunia 2022
Lionel Messi Sudah Punya Firasat Tuhan Beri Trofi Piala Dunia 2022: Ini Trofi Saya!
Viral Lagi! Anang dan Raul Lemos Disebut Mirip Kylian Mbappe
Ternyata RUU ASN Atur Honorer Diangkat Tanpa CAT CPNS, Inilah Besaran Gaji Honorer Tahun 2023
Usai Dilantik, Presiden Jokowi Beri Pesan Khusus ke Panglima TNI Jelang Tahun Politik 2024